Kamis, 26 Mei 2011

CITA-CITA DAN HARAPAN TPP KAMS




Sejarah pembentukan
D
imulai dari hasil temu kenal dengan Yayasan Umat Peduli Pendidikan (YUPP) dengan para pemerhati pendidikan KAMS di hotel Yasmin Makassar, 26 Maret 2011 yang dihadiri langsung oleh perwakilan YUPP Bapak Sunargo Wibowo beserta anggota PTPP Jakarta dan Semarang.
Disimpulkan dari pertemuan tersebut adalah perhatian pendidikan Katolik di beberapa daerah menjadi perhatian yang sama pula di Sulawesi Selatan sehingga bukan saatnya bekerja sendiri namun diperlukan adanya jejaring antar keuskupan untuk berbagi informasi. Maka dari itu diperlukan sebuah wadah lembaga bagi para pemerhati pendidikan Katolik dengan membentuk PTPP KAMS dan sebagai tim penggerak saat itu diputuskan terdiri dari Bapak Yulius Yunus Tedja, Bapak Jinhard, Bapak Arwan Tjahyadi, Bapak Goerge Nurtani, Bapak Hendrik Limbunan.
Hari Sabtu, tanggal 2 April 2011 di Aula KAMS dihadiri oleh Vikjen KAMS P.Ernesto Agmelio CICM, P. Alex Lethe Pr, P.Victor Patabang, P. Paulus Tongli Pr, Sr Bernadeth Suryali, dan wakil umat dari beberapa paroki sebanyak 40 orang, berkumpul dalam pertemuan perdana pembentukan TPP KAMS sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama yang lalu dengan YUPP.
Dari diskusi yang melibatkan seluruh undangan menghasilkan inspirasi dan gagasan yang timbul dari umat sendiri yang mengusulkan TPP KAMS perlu dan segera dibentuk. Untuk itu dipilih dan ditetapkan bahwa Bapak Yulius Yunus Tedja sebagai Koordinator TPP KAMS dan Wakilnya adalah Bapak Stevy Thioritz pada periode masa bakti 2011 sampai dengan 2013.

Doa Kepada Roh Kudus

Oleh St. Alfonsus Maria de Liguori

st. alphonsus maria de liguori
Ya Roh Mahakudus, Parakletos, Bapa mereka yang malang, Penghibur mereka yang menderita, Penerang hati, Pengudus jiwa-jiwa; sudi pandanglah aku yang rebah tersungkur di hadapan-Mu.

Aku memuja Engkau dengan sembah sujud terdalam; aku memberkati Engkau beribu-ribu kali, dan bersama para Serafim yang berdiri di hadapan tahta-Mu, aku pun berseru, “Kudus, kudus, kudus.”

Aku percaya teguh bahwa Engkau kekal abadi, sehakikat dengan Bapa dan dengan Putra Allah. Aku berharap pada kemurahan-Mu kiranya Engkau berkenan menyelamatkan dan menguduskan jiwaku. Aku mengasihi Engkau, ya Kasih Ilahi, dengan segenap cinta dan kasihku, melebihi segala hal yang berasal dari dunia ini, sebab Engkau adalah Kebajikan yang Tak Terhingga, hanya Engkau saja yang layak akan segenap cinta.

Dan karena dalam kedurhakaanku dan kebutaanku terhadap inspirasi-inspirasi-Mu yang kudus, aku telah begitu sering menghina Engkau dengan dosa-dosaku, maka sekarang dengan airmata bercucuran aku mohon dengan sangat beribu-ribu kali pengampunan dari-Mu; aku lebih menyesali dosa-dosa menghina Engkau, yang Mahabaik, daripada segala dosa lainnya.

Aku persembahkan kepada-Mu hatiku yang dingin beku ini, dan aku mohon pada-Mu tembusilah hatiku dengan sinar terang-Mu, dan dengan percikan api-Mu, yang akan mencairkan hatiku yang beku kaku.

Engkau, yang memenuhi jiwa Santa Perawan Maria yang tersuci dengan rahmat-rahmat berlimpah, dan yang mengobarkan hati para Rasul dengan kobaran api kudus yang bernyala-nyala, aku mohon dengan sangat kepada-Mu, kobarkanlah pula hatiku dengan kasih-Mu.

Engkau, yang adalah Roh Ilahi, berilah aku kekuatan melawan segala roh jahat.
Engkau, yang adalah Api, nyalakanlah api kasih-Mu dalam diriku.
Engkau, yang adalah Terang, cerahkanlah akal budiku dengan pengetahuan akan hal-hal yang kekal abadi.
Engkau, yang adalah Merpati, anugerahkanlah kepadaku hidup tanpa cela.
Engkau, yang adalah Angin sepoi-sepoi, halaulah badai sengsaraku.
Engkau, yang adalah Lidah, ajarilah aku bagaimana memberkati-Mu senantiasa.
Engkau, yang adalah Awan, naungilah aku di bawah tiang awan perlindungan-Mu.

Dan yang terakhir, Engkau, yang adalah Pemberi segala karunia surgawi, jiwailah aku, aku mohon, dengan rahmat-Mu; kuduskanlah aku demi kemurahan-Mu; terangilah aku dengan kebijaksanaan-Mu; angkatlah aku demi kebajikan-Mu sebagai anak-Mu, dan selamatkanlah aku demi belas kasihan-Mu yang tak terhingga; agar aku dapat senantiasa memberkati-Mu, memuliakan-Mu, dan mengasihi-Mu, sepanjang masa hidupku di dunia ini, dan kelak di surga sepanjang kekekalan masa.


Kutipan dari http://yesaya.indocell.net/id883.htm

Rabu, 25 Mei 2011

Pendidikan Katolik dulu dan sekarang

Pendidikan adalah hal yang telah semestinya kita dapatkan dari mulai lahir hingga meninggal. Akan tetapi tidak sepantasnya kita singgung bilamana pendidikan disaat ini tidak dikotak-kotakan dalam strata dan kepentingan masing-masing. Pun demikian bagi sang pendidik yang saat ini perlu menekankan segi keseimbangan kerja di dalam tugasnya keseharian, entah dia bertugas sebagai Guru, Polisi, Politik, Pedagang dan lain sebagainya.
Sayang, Dunia Pendidikan kita saat ini sangatlah memprihatinkan. Mau dilihat dari sisi manapun pastilah kita mengelus dada. Entah itu sekolah negeri maupun swasta semuanya masih berkutat pada dua sisi mata uang yaitu "Pendidikan terbaik dan Sarana terbaik".



Tantangan dan Ancaman Infomasi Teknologi

Dunia Informasi dan Teknologi sekarang ini melesat jauh meninggalkan kemampuan para Pendidik sekarang. Dulu, para pendidik memegang peranan sebagai sumber informasi namun sekarang ini, sumber informasi tidak tersusun hierarki tetapi lurus sejajar baik pendidik maupun yang dididik sehingga siapa cepat mendapatkan informasi dan teknologi maka dialah yang menang.
Tantangan seperti itulah yang semestinya telah diantisipasi oleh siapapun sehingga  hal tersebut bukan dianggap sebagai ancaman yang besar bagi para pendidik. Sekarang ini, Pendidik akan merasa rendah diri bilamana ia tidak mampu untuk mengoperasikan HP, Laptop, Wifi, dan mungkin akan sampai pada Generasi Teknologi ke 4.5 yaitu Android mmmm....tetapi tidak semata-mata pendidik kudu menguasai itu semua, hanya sebaiknyalah pendidik jangan disepelekan begitu saja oleh para pelajar. Contoh nyata adalah anggota DPR yang melancong ke Australia baru-baru ini yang tidak tahu alamat email pemerintahan.

Pendidikan Katolik

Pendidikan Katolik pun tidak lepas dari permasalahan. Segala tantangan dan hambatan beriringan saling mengisi dari waktu ke waktu. Kualitas yang dulu disegani oleh Pendidikan Negeri, sekarang ini terlewati. Pendidikan Katolik sekarang ini seperti "hanya untuk Katolik". Kita bisa melihat kualitas sekolah Katolik dulu dengan berkaca dari hasil saat kini yaitu banyak sekali para pejabat dan artis non Katolik yang tenar lulusan di pendidikan Katolik. Oleh sebab itu, kita lupa akan identitas Katolik kita sebagai  orang yang memiliki misi luar biasa, silahkan lihat tautan berikut ini "http://www.cathnewsindonesia.com/2011/03/23/sekolah-katolik-diminta-pertahankan-misi/ " 
Kita masih beruntung memiliki sekolah katolik yang unggul, baca tautan disebelah ini http://www.cathnewsindonesia.com/2011/05/11/sekolah-katolik-unggulan-versi-majalah-gatra/ 
namun tetap menjadi tantangan kita untuk dapat memberikan pendidikan yang dapat diakses oleh siapapun seperti yang menjadi harapan Ki Hajar Dewantara.
Maka dari itulah dibentuk sebuah lembaga yang mewadahi dan mengayomi sekolah-sekolah Katolik dimana ia mampu bekerjasama dengan yayasan-yayasan Katolik untuk segera meretas segala permasalahan dan tantangan didepan. 
.

Tim Peduli Pendidikan KAMS
    Visi Tim Peduli Pendidikan Kevikepan Agung Makassar adalah turut ambil bagian secara aktif dalam pembaruan komitmen atas panggilan dan perutusan Gereja demi tercapainya generasi muda yang cerdas, dewasa dan beriman melalui Lembaga Pendidikan Katolik. 
    MISI:
    1.Menjadi agen perubahan sosial dengan ciri khas Katolik dalam dunia pendidikan.
    2. Membantu sekolah-sekolah yang kurang berkembang menjadi sekolah yang mandiri.
    3. Bekerjasama dengan semua pihak dan elemen di Keuskupan Agung Semarang untuk memajukan pendidikan Katolik.

    Peran serta umat Katolik dan para orang tua murid untuk membantu perbaikan mutu pendidikan Katolik di lingkup Kevikepan Makassar dengan peran masing-masing, khususnya dengan menyekolahkan anak-anak di lembaga Pendidikan Katolik, akan sangat bermanfaat. Untuk itulah Tim Peduli Pendidikan Kevikepan Makassar memposisikan diri sebagai mediator dan fasilitator dalam pengembangan mutu pendidikan Katolik ini.

    By Artian D Wijaya